Senin, 19 Oktober 2009

H U J A N

Angin sejuk menerpa wajah, aku biarkan semuanya basah
hati dan kenanganku. gemuruh hujan di luar menghantam
dadaku, sesosok bayang melintas bias
pelangi mempermainkan mataku yang
kian waktu kian kabur mendekati kubur
begitu samarnya hingga nampak jelas diantara cadar
menepis-nepiskan masa lalu yang tiba-tiba kembali membayang
surga yang hilang ?,
bukan, bukan, surga yang bakal datang melabuhkan perahu
yang sarat hasrat hingga kompas kehilangan kiblat.
bumi terus berputar dalam diam ,merambati waktu
terasa sia-sia hidup tanpa berbuat sesuatu.

desember 6, 1985

PRINT AD

Add caption ...