Kamis, 24 Desember 2009

B U M I

Aku senantiasa kembali, menatap langit bertepi bumi
disini, Adam pernah merajut rusuknya dengan buih
pucuk gelombang menghempas cakrawala, O
Bethara Surya - betapa nakalnya
Kunti Talibrata terpanggang diatas bara
telinganya - seorang bocah bermain membentuk gua
(  gelombang datang menyurukkan pasir
   lidah buih Bathara Surya meniti tepian kainnya
   tersingkap angin merona wajahnya )

Yha, jiwaku kanak-kanak
jiwa Kunthi bermain ayunan
tangan ombak menghempas
karang batuan.

Aku kembali berdiri, sendiri menatap langit-langit bumi
dimana terkubur benih kenakalanku. O, perihnya dahaga
ku teguk ludah dari wangi mulut penuh aroma
mengaburkan pandang kesadaranku.

Aku berdiri sendiri kini, bercermin bumi
yang senantiasa aku injak dengan kepala tengadah.

april 22, 1987

T A H U N

Suara jiwa yang mengalun dahaga
rinduku pada kembang - sedap malam
ku tanam setangkai dua di kegelapan
kertas-kertas, daun bayangan matahari
kian tergelincir menyemburat warna jingga
membias wajah
       wajahku
                wajah kita
rona senja mencium kening cakrawala senantiasa
merekah pagi terik siangnya lantas sembunyi
kegaiban
    kearifan
usia terus berjalan melewati malam.

maret 31, 1987

PRINT AD

Add caption ...