kegelapan sepanjang hari membuatku sesak
bilur-bilur pelangi nanar
kelopak mata
semalaman lembab mengalirkan keluh
sesal berkepanjangan bagai awan
mengapung
terbang kemana angin bertiup
di daunan runtuh berserak
perlukah sesal kalau senantiasa kembali ke awal ?
Ku tengok ke belakang jalanan
tajam berkelok tebing
aku tlah hampir sampai di ujung pendakian
akankah ku berhenti dengan bekal sesal
memberati langkah kaki ?
Andai bisa ku kosongkan rongga ini
aku akan berlari dengan bungah
menyambut hari penghabisan dengan mata terpejam
dan senyum tersungging di pelukan
tanganMU
tergantung di awang
Wung
.
Jelang Dini Januari 4.