Kamis, 07 Januari 2010

MALAM 1 SURO (menjelang pagi)

Ketika ku labuhkan jemari di pintuMu
engkau menggeliat
bagai perawan desa engkau berlari meninggalkan
kerling tajam dan senyuman
mengigit darah beliaku yang sedang menunggu
puncak gelora nafasmu.

Aku berdiri terpaku dengan berjuta tanya
menterjemahkan kepergianMu adalah jawaban
aku tahu pasti, tapi aku merasa sangsi
wahai adikku,
jangan biarkan kesendirianku dengan ombak lautan
angin yang engkau kirimkan ke wajahku adalah kehausan
deru nafasmu adalah ketenangan yang engkau endapkan
dalam bilik sepi
yang Ruri.

Adikku,
ketidak-tahuanku adalah sebuah kepastian yang harus
segera ku bulatkan
dalam langkah pasti dan tak akan pernah berhenti
di pangkuanMU, yha Allah
ku cumbu segala hasrat kerinduanku.

lewat satu suro dua ribu sembilan, dini hari

PRINT AD

Add caption ...