Ada sisa jejak tak terlacak
menghambat langkahku mendaki puncak
kebeningan sendang harus terjaga
dari amuk prahara dan ringkik kuda.
Ku telusuri jalan setapak lorong kegelapan
menekuni kesunyian yang panjang
riak-riak gelombang mengganggu pandang
ku harus menyusur cakrawala tepian
batas langit dan samudra bertemu dalam dada.
Dengan bersijingkat ku masuki rahimMu
agar tak terusik kediamanMu
adem ayem
tentrem
sidem premanem
tan mosik ing godan wewayang kadonyan
jagad ageng jagad alit
bekti nyawiji
kaloron manunggal
telu sinipat
kiblat papat
pancer limo
garbaning Gusti
: Aku
yho Allah
tunggal sawantah.
januari 11 saat sepi dinihari, 2011