Aku menatap nanar pendopo yang kini kian pudar
keriuhan sore hari dengan teriakan dan gerakan
kini tak ada lagi
lantaipun kusam kerna tak pernah terinjak kaki
lantas ku gores-goreskan jemari di pelataran
agar yang lewat melihat ada jejak kehidupan disini
agar membangunkan penghuninya dari mimpi
bahwa pendopo ini menyimpan cerita panjang
yang kini telah menjadi usang.
Kuteriakkan beberapa bait kata pada saudaraku
mari kita reruri pendopo ini yang pernah membesarkanku
membesarkanmu, membesarkan kita
dalam sebuah pergulatan yang tiada henti
tiang-tiang harus segera ditegakkan
dan berdiri dalam satu ikatan gunungan.
Ulurkan tanganmu saudaraku, bergandengan
menyatukan langkah dan arah anak panah
membidik matahati yang gelap tersembunyi di balik awan karang
dan menutup jalan ke depan.
Saudaraku, yang engkau genggam hanyalah fatamorgana
panas udara dan kehausan mengaburkan pandang kesadaranmu
usap matamu dan tatap ke depan
jalan masih luas membentang dan tujuan masih jauh dari jangkauan.
jelang tahun baru 2010
Inilah wujud kegagalan yang aku raih, kegagalan yang senantiasa akan aku ikuti dengan kegagalan berikutnya
Senin, 27 Desember 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
PRAKATA Pada awal-mulanya, artinya ketika manusia masih utuh, belum terpecah-pecah dalam watak dan karyanya, maka fungsi seorang agamawan,...
-
: kepada sahabatku keprihatinan ini saya buat Ada tirai membagi jarak bagai kabut yang mengenda...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar