Kediamanmu menyimpan berjuta makna
kegalauan rindu
rentang waktu
daun gugur satu
satu.
Mulutku terkunci menatap langit
buram
ku lihat matamu basah kerinduan
ku palingkan wajah tak ingin terhanyut gelisah
lantas ku hunjamkan belati
engkau terhenyak lantas berlari mendekap
prahara berkecamuk dalam dada.
Ku tatap kepergianmu dengan nyanyi serigala
mengoyak mimpimu tergantung di pelupuk mata
kecamuk badai bulan purnama.
Ku cium bau luka betapapun sakitnya
kulakukan demi kasihku pada buah cinta
yang ku tanamkan di padang para
dan demi sumpahku pada langit ku pegang
nafas surga
agar buah tanamanku senantiasa terjaga
di halamanku rumahku berpagar mantra.
Ku jaga buah tanamanku dari angan mimpi remaja
dan ku buka jendela pagi menabikkan salam
"Tak kan ku tinggalkan anak-anakku kerna ia titipan"
dinihari 7januari 2010
Inilah wujud kegagalan yang aku raih, kegagalan yang senantiasa akan aku ikuti dengan kegagalan berikutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar