Rabu, 19 Mei 2010

PERBATASAN

Diperbatasan itu, maut menantiku
dengan senyumnya yang ramah
menggelayut ujung-ujung rambutku
yang memutih ditelan waktu.

Masih sempat ku cumbu sepi
di sela lanhkahku yang kerap terhenti
mestinya ku letakkan semua
disini
benih tanaman janganlah jadi beban
kerna garis edar pasti terlewati
betapapun lamban waktu menyemuti.

Pada akhirnya aku harus kembali
menyusuri langkah
sendiri.

April 30 jelang dini 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PRINT AD

Add caption ...