Selasa, 05 Januari 2010

HARI PENGHABISAN


Nafasku berkejaran menanti fajar
kegelapan sepanjang hari membuatku sesak
bilur-bilur pelangi nanar
kelopak mata
semalaman lembab mengalirkan keluh
sesal berkepanjangan bagai awan
mengapung
terbang kemana angin bertiup
di daunan runtuh berserak
perlukah sesal kalau senantiasa kembali ke awal ?

Ku tengok ke belakang jalanan
tajam berkelok tebing
aku tlah hampir sampai di ujung pendakian
akankah ku berhenti dengan bekal sesal
memberati langkah kaki ?

Andai bisa ku kosongkan rongga ini
aku akan berlari dengan bungah
menyambut hari penghabisan dengan mata terpejam
dan senyum tersungging di pelukan
tanganMU
tergantung di awang
Wung
.

Jelang Dini Januari 4.

2 komentar:

  1. Mas Chochro, waduh puisinya puitis banget, Mas sudah bisa menangkap ruh kata-kata hingga puisinya ditiup jiwa maknanya,salut.
    Mas alumnus UNSTRAT? Saya dulu ikut Unstrat 1988-1994. Saya bangga pada Mas sebagai kakak angk saya di Unstrat dan FPBS IKIP Yogyakarta. Kapan antologi puisinya terbit lagi? Sukses terus!Puisi saya di jendelakatatiti.wordpress.com

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas komentnya, saya masih belajar dan akan terus belajar. Saya belum alumnus Unstrat, krn sampai sekarang di IKIP saya berstatus MA (jadi belum mendapat ijazah).
    Antologi nunggu yang mau nerbitin. Silahkan melihat tulisanku yang lain dan beri masukan, Salam.

    BalasHapus

PRINT AD

Add caption ...