Selasa, 05 Januari 2010

PENDOPO SEPI, SORE HARI

Senja mulai turun menjemput kegelapan,
aku beranjak ke halaman pendopo yang sepi
barangkali aku harus berdiri disini agara terlihat
dan ada yang mampir walau sekedar menyapa atau
sedikit ngobrol, berbagi cerita mengisi kekosongan hari
haruskan ku panggil dan bangunkan penghuni pendopo ini
agar mereka tidak terbuai dengan mimpi ?

Pendopo ini telah terkurung kabut
disisi-sisi gunungan tlah tumbuh lumut
ku rangkai melati di kanan-kiri persembahanku
menjelang gelap menyelimuti sekelilingku.

Pelan ku langkahkan kaki sambil melantunkan puisi
bagi hari-hariku kosong berselimut sepi
tanganku gemetar meraba dindingMu
bagai nyanyian gaib yang menggema menyelusuri lorong waktu
dan tatapankupun luruh tak kuasa memandangMu
di lantai itu, segelanya tergelar begitu saja tanpa ku mampu
tuk menghapusnya,
betapa wajahku terpampang dengan coreng-moreng
jelaga tak mampu menyembunyikan lututku gemetar
hingga ku bersimpuh, bersujud mohon ampunan
yha Allah,
       aku berserah
              memanjat dindingMu
                     dengan penuh pasrah
                     ku tanggalkan
              segala yang ada padaku
       telanjang
mencumbuMu.

Aku menggigil dalam hening sepiku.

desember 24, 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PRINT AD

Add caption ...