Kita sempat bimbang sejenak menatap kuda
kuda berlari di atas gelombang
dengan kaki berjingkat menginjak pasir
mengambang engkau bertanya : " Kanda,
haruskah kita menyisir angin selamanya
hingga senja mengatupkan nafasnya ?
Atau kita biarkan daun palma mengering
tanpa kita sempat merabukannya ?
Sementara kita melangkah kian jauh
dengan rambut basah, kita terus dibayangi
sangsi untuk menghapus setiap jejak.
Atau sebaiknya kita akhiri perjalanan lantas
berpisah arah dengan beban jarak dalam genggaman ?".
Pertanyaan itu terus mengiang sementara kami
masih terus berjalanan berdampingan tanpa
tegur tanpa berbagis sapa
( jejak itu masih tampak olehku
kian lama kian menjauh tanpa aku
merasa kehilangan)
tahun keenam jelang tujuh, tahun perjalananku - juni tengah, 1987
Inilah wujud kegagalan yang aku raih, kegagalan yang senantiasa akan aku ikuti dengan kegagalan berikutnya
Senin, 04 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
PRAKATA Pada awal-mulanya, artinya ketika manusia masih utuh, belum terpecah-pecah dalam watak dan karyanya, maka fungsi seorang agamawan,...
-
: kepada sahabatku keprihatinan ini saya buat Ada tirai membagi jarak bagai kabut yang mengenda...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar