Rabu, 09 Desember 2009

BUAH

Bakti karma dan kesetiaan terasa begitu samar dalam tatapan
serangkaian persembahan hidup yang berputaran kait mengkait
tanpa satu kepastian.
Sebuah upacara, serangkaian sesaji tanpa hati adalah
kesia-siaan yang terpelihara di dalamnya termuat
beban tak terhindarkan,
Oleh nasib kita dibedakan dalam tingkatan
oleh kewajiban kita dibedakan dalam kesadaran
hingga bakti itu tetap berujud bakti tanpa makna
sangsi dibelakangnya adalah karma buah dari
ketidak-setiaan kita pada nurani.
Hidup perlu keberanian
keberanian bersikap, bertindak dan memutuskan permasalahan
mengolah hidup adalah mewujudkan impian menjadi kenyataan
dan kenyataan haruslah dihadapi dengan mata terbuka dan dada
bukan lewat kata atau nada
tapi ia bersuara membawa gema
betapapun lirihnya ia.
Bakti dipermukaan adalah pembunuhan secara perlahan
karma datang dari diri kita untuk diri kita
sedang kesetiaan adalah tanggung-jawab yang dipertahankan.

desember 11, 1985

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PRINT AD

Add caption ...