melainkan sebagai sarana persembahanku pada yang kuasa
yang mampu menggelorakan tanganku hingga tercipta
wajah surga
yang mampu menghentikan gerak bumi hingga terciptadiam temaram
yang mampu menjaring angin hingga terjelma
puncak hening
disana
tubuhku lemah terkurung kaca-kaca
tanpa pintu di dindingnya
aku mengaca
duh Tuhan
ini jiwa dahaga senantiasa
ku luruhkan sujudku tak menemu apa
ku tuntaskan firmanmu tak sebatas mega
hanya fatamorgana menggantung di pelupuk mata
ku rengkuh sejangkauan tak sampai
luput darai tangkapan
kian jauh di atas awan
menerbangkan jiwaku yang rawan
dari sentuhan
tanganMu
yha Tuhan
ulurkan
.
agustus 5, 1988
Tidak ada komentar:
Posting Komentar