AJAL
I
Bayang-bayang
mengendap lalu menyelinap dalam gelisah
nafas gemetar dalam ruh
Aku memberontak
pada Sang Nasib mempertanyakan usia
pada Sang Maut yang menyambut pesta
pada penderitaan Sang Kelahiran
Sang Kematian.
Ingin kusempurnakan jalan yang pernah
tercatat dan terlewat
Ingin kuhapuskan perjanjian lalu mengumandangkan
pembebasan dalam
Ruh.
: Bayang-bayang gemetar dalam doa
penghabisan.
II
Jerit panjang
nelontarkanku ke awang-awang ke tanah sebrang
jalan panjang tanpa siang tangpa malam, waktu
kehilangan pedoman
sosok diam sosok menggelepar wajahku
penuh warna.
langit-langit tempat berteduh lantai-lantai
alas berpijak, dinding batas usia
ingin ku tinggalkan dengan penuh
kesadaran
wajah-wajah luka ingin ku hapuskan dengan
penuh kesabaran.
Bayang-bayang mengendap
Bayang-bayang menyelinap Sang Aku
menghadap.
1982
Inilah wujud kegagalan yang aku raih, kegagalan yang senantiasa akan aku ikuti dengan kegagalan berikutnya
Rabu, 14 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
PRAKATA Pada awal-mulanya, artinya ketika manusia masih utuh, belum terpecah-pecah dalam watak dan karyanya, maka fungsi seorang agamawan,...
-
: kepada sahabatku keprihatinan ini saya buat Ada tirai membagi jarak bagai kabut yang mengenda...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar