Jumat, 18 Desember 2009

K A B U T

Barangkali kabut tlah mengendap di kudukku
saat malam merayap demikian perlahan seirama detak
darahku begitu dingin meraba pintu
"siapa diluar ?", ku toleh sekelilingku
( dinding-dinding menatap beku )

Tiba-tiba aku disergap ketakutan pada entah
denting piano memantulkan rindu serigala
akupun bernyanyi bersautan dengan dinding
mangatasi waktu hingga tak ku kenal mana
suara mana gema
aku terdiam – dinding-dinding terus bernyanyi
mengulang-ulang suaraku dari awal kembali mula
mengetuk-ketuk hela nafasku
dan kabutpun terus mengendap dengan tangannya
siap menerkam di belakangku

januari 6, 1987

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PRINT AD

Add caption ...