Jumat, 18 Desember 2009

PRASASTI

Ada guratan kecil pada sebuah prasasti
tentang jalan simpang yang bakal kita lewati
"kita perlu singgah".
ucapmu sambil menghembuskan nafas kuat-kuat
"sebelum melangkah menentukan arah".
- angin berhembus disisi kainmu
senja yang tinggal sesobek menggantung di cakrawala
( ingatanku melayang pada Bunda Maria
  wajahnya yang perawan menuntunku di pematang
  dalam kegelapan ).

Dan pada usia dewasaku yang hampir sampai ujungnya
aku belum mampu menanamkan benih bagi pohonan baru
dengan akar-akar yang kuat mencekeram tanah
serta daun yang lebat menyembunyikan kerindangan
wajahku,
yha wajahku yang tinggal sesobek senja
masih menggantung di cakrawala
( langit kian muram dalam detak jam
  kegelapan dengan setia menanti kehadiranku
  kembali dalam pelukannya ).

januari 31, 1987

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PRINT AD

Add caption ...