Kamis, 15 Oktober 2009

SAAT (gerimis)

Telanjanglah sepi saat gerimis
tertidur dalam kamar
melelapkan kesadaran yang lama kubangun dalam mimpi
mimpi malamMu.

Menetes Ruh
menggetarkan rahim sanubari yang sarat
membebaskan beban dari jarak. Pintu
asal Adam menggauli rusuknya.

Rasa tak tersapa
menderaikan air mata yang tak jua lunas
oleh ungkapan kata
yang ku temu pada lonceng gereja ketika senja
memukul keheningan.

Gerimis turun
membasahi sanubari kehidupan yang selalu salah
menerka arah langkah.

november 1982

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PRINT AD

Add caption ...