Kamis, 15 Oktober 2009

MENUJU DERMAGA

Mempertemukan jemari kita saat sepi
ketika bayang-bayang luruh membentuk rupa
suaramu telah sampai sebelum kata lepas tangkai
menyuruki lautan senja

Gemerlap
    gemerlap badai melebur
        dalam sekian damba
pekabaran tanggal satu-satu dimuka jendela.

Hatiku lemah berucaplah
apa arti kekasih apa arti mencinta
sekian tusukan derita sekian waktu
pengorbanan
berapa jumlah.

Keresahan terayun di tiap langkah menapaki
jejak purba yang memenuhi cakrawala tak ku tahu
apa arti mencinta

Bunda Maria, perawan surga
ajari aku jadi gembala

Dari dermaga ke lain dermaga yang sarat damba
kutambatkan sejumlah rindu wujud persembahan
dihatimu - Maria
dihatimu
muara segala muara.

1986

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PRINT AD

Add caption ...