KETIKA KU MASUKI BERANDA RUMAHMU
( ngadisuryan IV/135 )
Maka ku labuhkan kapal kenanganku
setelah sekian lama hidup mendamba
biduk menghilirkan kata
menghilirkan nafasku memasuki rusukmu.
Lantas ku wartakan kepadamu sebuah cerita
tentang laut yang tertidur di kakimu
nafasnya gelisah, gagal istirah
kemesraan yang luput dari jamah.
( lagumu yang purba mengarungi samudra
hingga tanganku tak kuasa meraihmu
melabuhkan kata dalam satu dermaga )
Maka ketika pagi mengurai sinarnya
ku layarkan perahu isyarat ke jantungmu
lewat angin yang bertiup disela rambutmu
kutuliskan rindu. Dengarkanlah.
1984
( ngadisuryan IV/135 )
Maka ku labuhkan kapal kenanganku
setelah sekian lama hidup mendamba
biduk menghilirkan kata
menghilirkan nafasku memasuki rusukmu.
Lantas ku wartakan kepadamu sebuah cerita
tentang laut yang tertidur di kakimu
nafasnya gelisah, gagal istirah
kemesraan yang luput dari jamah.
( lagumu yang purba mengarungi samudra
hingga tanganku tak kuasa meraihmu
melabuhkan kata dalam satu dermaga )
Maka ketika pagi mengurai sinarnya
ku layarkan perahu isyarat ke jantungmu
lewat angin yang bertiup disela rambutmu
kutuliskan rindu. Dengarkanlah.
1984
Tidak ada komentar:
Posting Komentar